Selasa, 25 Maret 2014

Hari Hutan Internasional 2014 di NTB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Hutan Internasional setiap Tanggal 21 Maret. Yang menjadi dasar dalam penetapan adalah Resolusi Nomor 67/200 Tahun 2012. Untuk melaksanakan resolusi tersebut, FAO mendorong negara-negara anggota untuk memperingati. Tema dalam Hari Hutan Internasional ditentukan oleh masing-masing negara. Hari Hutan Internasional di Indonesia pada Tahun 2014 ini diselenggarakan dengan tema "Hutan Kita Masa Depan Kita".

Makna dari tema tersebut adalah, hutan yang baik akan mampu menyejahterakan masyarakat disekitarnya. Sebaliknya, apabila hutan rusak maka bencana akan mengancam kita semua. Kita bisa lihat sekarang ini misalnya di Riau, kebakaran hutan pada awal Tahun 2014 ini telah menyebabkan aktivitas masyarakat Riau dan sekitarnya menjadi terganggu. Pada hari biasa, orang yang biasanya bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, namun ketika bencana asap datang masyarakat hanya berdiam diri di rumah. Kerugian ekonomi akibat asap di Riau mencapai miliaran rupiah. Belum lagi kerugian kesehatan, sosial, lingkungan dan sebagainya tidak dapat di kalkulasi.

Sudah saatnya kini paradigma pembangunan diarahkan untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan bidang  kesehatan, sosial, politik, budaya, dan bidang lainnya. Target pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan akan menjadi bencana di kemudian hari. Sebelum terlambat sebelum ada kata penyesalan, kini saatnya kita semua menjadi agen dari perubahan di lingkungan kita dengan melakukan aksi nyata pada Hari Hutan Internasional. Salah satu cara yang sederhana adalah dengan melakukan penanaman pohon.

Di Nusa Tenggara Barat, Hari Hutan Internasional 2014 dipusatkan di HKm (Hutan Kemasyarakatan) Sesaot, tepatnya di Dusun Kumbi. Dalam acara tersebut dihadiri oleh stakeholder di bidang kehutanan khususnya yang berada di Lombok. UPT Kementerian Kehutanan seperti BP DAS, BKSDA, Taman Nasional dan Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten serta unsur masyarakat, TNI-POLRI, dan Pemerintah setempat bersama-sama melakukan aksi nyata penanaman pohon di Dusun Kumbi. Semua bersatu menanam pohon yang nantinya pohon tersebut akan menjaga masyarakat dengan memberi jasa lingkungan berupa oksigen, penyimpanan cadangan air, pencegahan longsor, erosi dan lain sebagainya.

Bibit dalam acara tersebut disediakan oleh BP DAS. Bibit yang ditanam seperti mahoni dan jenis gyrinops. Diharapkan bibit yang telah ditanam dapat dijaga oleh masyarakat sekitar. Bibit ditanam disamping lapangan sepak bola. Mudah-mudahan saja tidak rusak oleh orang yang bermain bola disana.


Rombongan dari Litbang Kehutanan Mataram (BPTHHBK)

Rombongan dari BPTHHBK berfoto didepan spanduk  Hari Hutan Internasional

Hadirin tamu undangan Hari Hutan Internasional

Penyerahan bibit dari Kepada Dinas Kehutanan NTB kepada perwakilan kelompok masyarakat


Kepala Dinas Kehutanan NTB dan Kepala BP DAS saat menanam 


Tim penanam dari BPTHHBK( dari kiri : Aslah, Alfu mahar syarofi, Alex Novandra)

Kepala BPT HHBK (Bapak Edi) dan Kepala Seksi Dispra (Bapak I Made Widnyana) melakukan penanaman

Tidak lupa bapak TNI juga ikut menanam pohon

Perlu diketahui bahwa daerah sekitar penanaman merupakan salah satu penghasil durian terbesar di Lombok. Ketika acara berlangsung banyak masyarakat yang datang untuk menawarkan durian kepada peserta. Salah satu rombongan yang tertarik untuk mencicipi nikmatnya durian adalah dari BPTHHBK. Rombongan yang di komandani langsung oleh kepala balai berhasil mencicipi nikmatnya durian dari Kumbi. Ketika di coba...HMMMMMM nikmatnya luar biasa. Durian dari sini terkenal karena rasa gurih di lidah. Apalagi durian habis jatuh langsung dari pohonnya.

Berjuang sekuat tenaga demi untuk mencicipi gurihnya durian dari Kumbi

Pedagang yang telah baik mau membukakan durian untuk dinikamati oleh rombongan 

Jangan coba-coba untuk menikmati durian ini, karena pasti Anda akan ketagihan

Seorang pedagang yang memilah-milah durian
 
Ekspresi muka ketika mencicipi durian 


Gambaran hutan di TWA Suranadi dekat dengan likasi penanaman
                                         
Numpang nampang selfie, ini dia yang jadi tukang poto
                                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No Porn, Racism, Sadism

Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo