Kamis, 24 April 2014

Demokrasi Kerupuk

Pemilu legislatif 2014 yang tepatnya diadakan pada 9 April sukses dilaksanakan. Saat ini Kita sedang menunggu pengumuman resmi dari KPU, walaupun dari sebagian besar lembaga survei telah mengecap PDI P sebagai juara dengan perolehan antara 18-19% suara. Kemenangan PDIP yang tidak terlalu signifikan ini memiliki pengaruh dalam peta koalisi partai-partai peserta pemilu.

PDIP, Gerindra dan Golkar menjadi penentu dari sistem koalisi pada Pemilu Pilpres 2014. Ketiga partai tersebut memiliki pengaruh untuk menentukan Capres dan Cawapres. Dialog yang dilakukan oleh elit partai menjadi sebuah ajang penawaran dalam perdagangan politik 2014-2019. Partai-partai sudah memasang strategi agar dalam perjalanan lima tahun mendatang memberikan keuntungan bagi partai dan setidaknya keuntungan juga buat orang-orang yang telah memilih partai. Tapi kelihatannya, tawar menawar kekuasaan hanya sedikit yang menguntungkan para pemilih. Alih-alih untuk menyejahterakan rakyat, elit partai yang terpilih nampaknya akan lupa dengan rakyat yang telah memilih mereka menjadi penguasa  Bangsa ini. Hal ini karena mereka lebih senang memikirkan kelompok dan golongannya. Alasannya simpel, seolah mereka berkata begini, "golongan/kelompok saya saja masih susah kok malah mengurus orang lain". Alasan klasik dan seolah untuk membenarkan tindakan mereka yang tidak tahu malu itu.

Sistem pemerintahan Indonesia yang menganut presidensial memberi amanat yang kuat bagi Pemerintah dalam hal ini yaitu Presiden untuk bertindak sesuai dengan konstitusi. DPR dan Presiden adalah sebuah lembaga yang sejajar. Presiden tidak bisa menurunkan DPR dan sebaliknya DPR tidak bisa menurunkan Presiden. Karena masing-masing pihak dipilih oleh rakyat. Hanya rakyat dengan aturan konstitusi dapat menurunkan keduanya. Berbeda dengan negara yang menganut sistem parlementer yang dipimpin oleh perdana menteri. Dukungan mayoritas parlemen kepada Perdana Menteri dalam sistem parlementer mutlak untuk didapatkan. Setiap ada perubahan dukungan dari parlemen akan membuat pemerintahan menjadi goyah. Misalnya di Australia, pergantian perdana menteri sering dilakukan ketika mayoritas parlemen tidak mendukung kepada Perdana Menteri.

Antara sistem parlementer dengan sistem presidensil memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tapi setidaknya koalisi antar partai dalam sebuah negara dengan sistem presidensil diperlukan tapi tidak begitu berarti seperti di Indonesia. Dalam hal ini koalisi tidak efektif dalam mengawal pemerintahan hingga lima tahun. Kadang kala kita menemui kendala dalam koalisi antar partai. Mungkin hari ini terlihat bersatu, tapi belum tentu besok. Dalam bahasa politik ada kalimat yang berbunyi "yang sekarang menjadi lawan besok bisa menjadi teman dan yang sekarang menjadi teman besok bisa menjadi lawan". Tidak ada yang abadi dalam politik hal ini tergantung dari kebijakan yang dianut partai. Kebijakan selalu bersifat dinamis, artinya adalah berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Soal kebutuhan siapa yang diakomodir tentu menjadi pertanyaan, yang pasti partai politik terdiri dari individu-individu yang memiliki sikap dan perilaku yang sulit diprediksi. Ketika suatu kebijakan tidak menguntungkan individu-individu tertentu maka bisa saja kebijakan pada saat itu berubah.

Perlu disyukuri bahwa sampai Tahun 2014 bangsa kita telah menyelenggarakan pemilu sebanyak empat kali setelah era reformasi. Banyak perubahan yang dilakukan oleh bangsa ini menyangkut sistem pemilu jika dibanding dengan sebelum Tahun 1999. Tetapi ada juga yang tidak berubah, yakni kebiasaan elit politik kita dalam mencari dukungan. Yang tidak berubah salah satunya adalah politik transaksional. Tentu saja yang dirugikan dalam hal ini adalah rakyat. Kepentingan dari masing-masing pihak dalam koalisi menjadi ancaman terhadap makna demokrasi itu sendiri. Kepercayaan rakyat yang diberikan kepada anggota legislatif maupun pemerintah seolah tidak dilaksanakan dengan rasa tanggungjawab diantara para elit politik bangsa. Istilah "suara rakyat adalah suara Tuhan" diganti dengan istilah "suara rakyat adalah suara jangkrik". Tahukah apa itu suara jangkrik, yaitu suara yang hanya berbunyi ketika suasana sepi, dan  suatu saat  nanti juga akan berhenti sendiri ketika sang pemilik menggoyang-goyang kandang. Artinya adalah para elit tidak percaya lagi dengan kekuatan rakyat sebagai sebuah civil society. Mereka menganggap bisa membeli suara rakyat. Ketika masa kampanye hanya dengan bermodal membeli amplop untuk diisi dengan uang berwarna biru bergambar I Gusti Ngurah Rai atau uang berwarna merah muda bergambar pahlawan nasional Soekarno dan Hatta. Begitu murahnya suara rakyat yang bisa ditukar dengan uang yang mungkin hanya bisa untuk membeli kerupuk satu bal (1 bal=1 bungkus besar) dan bila dimakan satu keluarga dalam satu hari habis. Lalu harga demokrasi di Indonesia hanya dihargai dengan krupuk, kata bang Rhoma "sungguh terlalu". Seharusnya makna demokrasi adalah untuk menyejahterakan seluruh masyarakat selama 365 hari x lima tahun = 1.825 hari. Jika masyarakat diberi uang untuk membeli krupuk satu hari saja, maka pertanyaannya adalah yang 1.824 hari hidup dengan apa. Jawabannya tentu bisa bermacam-macam. Kalau rakyat sendiri sih tidak peduli, rakyat sih merasa acuh saja, mungkin karena pendidikan sebagian besar masyarakat yang masih rendah, dan rendahnya kesejahteraan masyarakat bangsa ini. Pikiran rakyat simpel yaitu mereka berpikir untuk makan hari ini, karena  hari esok tidak pasti. Politik Indonesia tidak ubahnya  politik amplop, politik rokok, politik beras, politik kaos, politik nasi bungkus, dan lain sebagainya. Tidak mudah untuk merubah hal ini. Disaat masyarakat masih kelaparan dan ditengah acuhnya masyarakat terhadap makna demokrasi, Saya rasa dalam beberapa Tahun mendatang, keadaan politik di Indonesia masih diwarnai dengan politik transaksional.

Salah satu kandidat kuat capres adalah Jokowi. Jokowi diyakini oleh banyak pihak sebagai orang yang berjasa dalam mengantarkan PDIP meraih juara dalam pemilu legislalif 2014. Elektabilitas Gubernur DKI tersebut telah mengarahkan masyarakat untuk memilih PDI dalam pemilu legislatif. Target PDIP yang semula dapat meraih suara sekitar 27%, tapi dalam kenyataannya harus gigit jari, sehingga PDIP memerlukan teman koalisi agar Jokowi berhak maju dalam pemilu presiden. PDI P harus lebih bekerja lebih giat lagi dalam pemilu presiden Juli nanti jika tidak ingin kecolongan. Kegagalan raihan target 27 % suara PDI P dipengaruhi banyak faktor. Kita tidak bisa menyalahkan internal PDIP itu sendiri maupun Jokowi, karena pemilu tidak ubahnya sebagai sebuah perdagangan visi misi calon legislatif. Pada pemilu legislatif kemarin, banyak partai memiliki caleg yang sukses meraih simpati masyarakat. Figur caleg lebih dominan ketimbang figur partai. Selain itu citra partai juga memengaruhi pemilih dalam memilih anggota legislatif. Misalnya masyarakat cenderung meninggalkan partai yang memiliki citra buruk terutama karena skandal korupsi dan citra jelek lainnya.

Ini harapan Saya sebagai penulis  agar pemimpin yang terpilih pada pemilu 2014 tidak terpancing dengan demokrasi yang semu. Seorang presiden yang terpilih selanjutnya harus mampu menghapus segala macam politik transaksional, karena politik tersebut tidak menguntungkan bangsa ini. Pemimpin bangsa ini harus mampu berdiri diatas semua kelas dan golongan. Mengapa Jokowi, karena menurut saya Jokowi memiliki elektabilitas yang bagus dibanding dengan calon yang lain seperti ARB dan Prabowo. Walaupun banyak orang yang tidak suka dengan menebar berita "hoax" tentang Jokowi namun hal tersebut akan membuat popularitasnya menjadi naik. Sekarang bukan lagi pemimpin yang tegap besar dan gagah seperti yang di idola kan oleh para ibu-ibu ketika era 2004 dan 2009, namun sekarang era nya orang kerempeng, mengapa orang kerempeng, karena orang kerempeng tanda tidak rakus dan ikhlas mengabdi untuk bangsa.

Selasa, 25 Maret 2014

Hari Hutan Internasional 2014 di NTB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Hutan Internasional setiap Tanggal 21 Maret. Yang menjadi dasar dalam penetapan adalah Resolusi Nomor 67/200 Tahun 2012. Untuk melaksanakan resolusi tersebut, FAO mendorong negara-negara anggota untuk memperingati. Tema dalam Hari Hutan Internasional ditentukan oleh masing-masing negara. Hari Hutan Internasional di Indonesia pada Tahun 2014 ini diselenggarakan dengan tema "Hutan Kita Masa Depan Kita".

Makna dari tema tersebut adalah, hutan yang baik akan mampu menyejahterakan masyarakat disekitarnya. Sebaliknya, apabila hutan rusak maka bencana akan mengancam kita semua. Kita bisa lihat sekarang ini misalnya di Riau, kebakaran hutan pada awal Tahun 2014 ini telah menyebabkan aktivitas masyarakat Riau dan sekitarnya menjadi terganggu. Pada hari biasa, orang yang biasanya bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, namun ketika bencana asap datang masyarakat hanya berdiam diri di rumah. Kerugian ekonomi akibat asap di Riau mencapai miliaran rupiah. Belum lagi kerugian kesehatan, sosial, lingkungan dan sebagainya tidak dapat di kalkulasi.

Sudah saatnya kini paradigma pembangunan diarahkan untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan bidang  kesehatan, sosial, politik, budaya, dan bidang lainnya. Target pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan akan menjadi bencana di kemudian hari. Sebelum terlambat sebelum ada kata penyesalan, kini saatnya kita semua menjadi agen dari perubahan di lingkungan kita dengan melakukan aksi nyata pada Hari Hutan Internasional. Salah satu cara yang sederhana adalah dengan melakukan penanaman pohon.

Di Nusa Tenggara Barat, Hari Hutan Internasional 2014 dipusatkan di HKm (Hutan Kemasyarakatan) Sesaot, tepatnya di Dusun Kumbi. Dalam acara tersebut dihadiri oleh stakeholder di bidang kehutanan khususnya yang berada di Lombok. UPT Kementerian Kehutanan seperti BP DAS, BKSDA, Taman Nasional dan Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten serta unsur masyarakat, TNI-POLRI, dan Pemerintah setempat bersama-sama melakukan aksi nyata penanaman pohon di Dusun Kumbi. Semua bersatu menanam pohon yang nantinya pohon tersebut akan menjaga masyarakat dengan memberi jasa lingkungan berupa oksigen, penyimpanan cadangan air, pencegahan longsor, erosi dan lain sebagainya.

Bibit dalam acara tersebut disediakan oleh BP DAS. Bibit yang ditanam seperti mahoni dan jenis gyrinops. Diharapkan bibit yang telah ditanam dapat dijaga oleh masyarakat sekitar. Bibit ditanam disamping lapangan sepak bola. Mudah-mudahan saja tidak rusak oleh orang yang bermain bola disana.


Rombongan dari Litbang Kehutanan Mataram (BPTHHBK)

Rombongan dari BPTHHBK berfoto didepan spanduk  Hari Hutan Internasional

Hadirin tamu undangan Hari Hutan Internasional

Penyerahan bibit dari Kepada Dinas Kehutanan NTB kepada perwakilan kelompok masyarakat


Kepala Dinas Kehutanan NTB dan Kepala BP DAS saat menanam 


Tim penanam dari BPTHHBK( dari kiri : Aslah, Alfu mahar syarofi, Alex Novandra)

Kepala BPT HHBK (Bapak Edi) dan Kepala Seksi Dispra (Bapak I Made Widnyana) melakukan penanaman

Tidak lupa bapak TNI juga ikut menanam pohon

Perlu diketahui bahwa daerah sekitar penanaman merupakan salah satu penghasil durian terbesar di Lombok. Ketika acara berlangsung banyak masyarakat yang datang untuk menawarkan durian kepada peserta. Salah satu rombongan yang tertarik untuk mencicipi nikmatnya durian adalah dari BPTHHBK. Rombongan yang di komandani langsung oleh kepala balai berhasil mencicipi nikmatnya durian dari Kumbi. Ketika di coba...HMMMMMM nikmatnya luar biasa. Durian dari sini terkenal karena rasa gurih di lidah. Apalagi durian habis jatuh langsung dari pohonnya.

Berjuang sekuat tenaga demi untuk mencicipi gurihnya durian dari Kumbi

Pedagang yang telah baik mau membukakan durian untuk dinikamati oleh rombongan 

Jangan coba-coba untuk menikmati durian ini, karena pasti Anda akan ketagihan

Seorang pedagang yang memilah-milah durian
 
Ekspresi muka ketika mencicipi durian 


Gambaran hutan di TWA Suranadi dekat dengan likasi penanaman
                                         
Numpang nampang selfie, ini dia yang jadi tukang poto
                                                                             

Selasa, 25 Februari 2014

Tips Mudah Mencegah Penyakit Flu

Penyakit flu mudah menjangkiti siapa saja terutama orang yang berpenyakit  anemia , serta rendahnya tingkat vitamin B12 dan / atau asam folat dalam tubuh. Hal kecil yang perlu dilakukan antara lain :

A. Sebelum Terjangkit Flu

Mencuci tangan adalah hal yang mudah dilakukan, tapi jarang dilakukan untuk mencegah penyakit . Hindari sabun anti bakteri yang mengandung triclosan, karena berkontribusi terhadap invasi super dari bakteri tersebut . Gunakan sabun biasa dengan air hangat dan gosoklah  tangan selama sekitar 20 detik terutama saat :

  • sebelum dan sesudah makan atau menyiapkan makanan 
  • setelah menggunakan wc
  • setelah memegang uang , gagang pintu , dan surat 

Tidurlah yang cukup  karena kelelahan menyebabkan kerentanan terhadap tubuh dari  dari segala jenis penyakit.

Salah satu tindakan pencegahan  rutin  untuk terhindar flu antara lain antara lain mengkonsumsi :

  • minyak ikan  cod satu sendok teh setiap hari untuk anak-anak dan 1 sendok makan setiap hari untuk orang dewasa . 
  • vitamin C dari buah lemon , jeruk ,  strawberry rasa dan lain-lain.
  • Vitamin C dari suplemen juga penting . Anak-anak harus mendapatkan sekitar 500 mg sehari dan orang dewasa harus mendapatkan 1.000 sampai 2.000 mg . Tidak dianjurkan mengkonsumsi vitamin C secara berlebihan karena  akan menyebabkan mencret.
  • Olahraga yang cukup
  • Jaga kebersihan lingkungan


B. Sesudah Terjangkit Flu

Salah satu cara terbaik untuk melawan virus adalah pencegahan, namun apabila  terjangkit virus tersebut salah satunya adalah dengan mengkonsumsi antivirus. Salah satu antivirus  adalah zinc ( 50 mg per hari untuk orang dewasa , 15 mg untuk anak-anak ) dan vitamin A ( 25.000 III sehari-hari; hindari jika Anda sedang hamil atau menyusui ) . Semua ini  dapat juga digunakan sebagai penanggulangan sebelum terkena penyakit (preventif). Vitamin D juga penting untuk tetap sehat . Vitamin D  sebagai nutrisi penting tidak hanya untuk tulang , tetapi juga untuk kesehatan hati , integritas sel , pencegahan kanker , dan kemungkinan pencegahan virus flu . Tingkat optimal berkisar antara 60 dan 90 mg / mL .

Jika Anda menderita sakit tenggorokan , cobalah cairan antivirus yang mengandung  eucalyptus atau zat mentol lain ( seperti semprotan Ol bas atau pastilles ) . Eucalyptus bekerja dengan baik untuk mencegah dan mengobati radang tenggorokan karena virus, biasanya yang mudah didapat yaitu permen Viks yang banyak dijual di apotek . Solusi lain  yaitu mengkonsumsi minyak jeruk pahit untuk menyembuhkan infeksi tenggorokan .

Jika flu Anda dimulai dengan batuk ,  teh lemon hangat dicampur  madu dapat bekerja baik untuk mengurangi sakit.




sumber : (Kane, Emily A, ND, LAcBetter Nutrition71.8 (Aug 2009): 18-19)

Kamis, 20 Februari 2014

Benteng Van Der Wijck Kebumen, Wisata Tempat Bersejarah di Jawa Tengah

Ketika liburan lebaran 2013, Saya menyempatkan diri berkunjung ke Benteng Van Der Wijck yang berada di Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Saya berkunjung mengajak adik Saya. Adik Saya jadikan model untuk mengabadikan ke eksotikan Benteng Van Der Wijck. 


Pintu masuk Benteng Van Der Wijk
Benteng Van Der Wijck dari atas

Bergaya di atas tank peninggalan TNI
Di tempat ini pengunjung dapat menikmati benda-benda bersejarah yang menjadi saksi perjalanan panjang bangsa  mulai dari jaman Hindia Belanda hingga jaman kemerdekaan. Benda-benda tersebut antara lain berupa bangunan benteng yang masih utuh berdiri, dimana dalam waktu lama tempat tersebut digunakan untuk pangkalan tentara Hindia Belanda terutama untuk membendung pergolakan politik yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro.

Akan tetapi sekarang tempat ini sudah dilengkapi berbagai macam alat untuk menghibur pengunjung agar dapat menikmati liburan. Antara lain yaitu kereta yang berada di atap bangunan, berbagai alat untuk bermain anak, hotel, tempat makan, dan panggung hiburan.

Suasana di dalam Benteng Van Der Wijck

Berpose di dalam Benteng Van Der Wijck Gombong-Kebumen

Berpose di dalam Benteng Van Der Wijk

Melihat keluar Benteng Van Der Wijck


Suasana di dalam Benteng Van Der Wijck Gombong-Kebumen

Tangga yang ada di dalam Benteng Van Der Wijck

Tulisan yang menunjukan tempat asrama tentara Belanda



Senin, 17 Februari 2014

Pengalaman Hujan Abu Karena Gunung Meletus di Kebumen

Masih teringat dalam benak Saya ketika terjadi letusan Gunung Merapi di Tahun 2010. Ketika itu, Saya yang sehabis lulus sekolah S1 dari salah satu PTN di Jogja sudah pindahan dari kos-kosan. Setelah beberapa bulan di rumah entah itu musibah atau berkah, gunung berapi yang berada di perbatasan DIY-Jateng mengeluarkan erupsi. Ketika itu pula bencana yang disebut "erupsi merapi" menghiasi judul-judul pemberitaan di berbagai media dalam beberapa minggu. Ketenaran nya mengalahkan berita KPK dalam usaha pemberantasan korupsi. Saat itu pula Gunung Merapi menjadi trending topik dalam Twitter.




Betapa maha dahsyat bencana Gunung Merapi pada waktu itu. Belasan nyawa melayang yang salah satunya adalah juru kunci gunung  yaitu Mbah Marijan. Mbah Marijan adalah contoh dari segelintir orang yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap jabatannya. Ketika Gunung Merapi mulai memperlihatkan tanda-tanda akan meletus, media banyak meliput Mbah Marijan sebagai sosok yang setia dengan pekerjaan. Mungkin tidak banyak pekerjaan seperti yang dimiliki oleh Mbah Marijan. Untuk menjadi juru kunci Gunung Merapi memiliki syarat khusus. Hanya Hamengkubuwono IX saja, mengapa Mbah Marijan pantas menjadi juru kunci gunung yang legendaris bagi orang Jogja tersebut. Itu adalah contoh dari salah satu pelajaran yang bisa diambil ketika terjadi letusan Tahun 2010. Kali ini Saya tidak akan membahas mengenai kisah heroik Mbah Marijan. Disamping karena keterbatasan pengetahuan Saya terhadap tokoh Marijan, Saya yakin sudah banyak cerita yang di beritakan oleh orang lain tentang sosok Marijan.



Ketika Gunung Merapi meletus hingga menjadikan hujan abu yang begitu besar di wilayah DIY dan Jateng suasana nya begitu gelap. Pada waktu itu pagi-pagi yang seharusnya petani sudah mulai ke sawah untuk merawat tanaman, atau pelajar yang berangkat menuju sekolah menaiki sepeda ontel, atau pedagang  dengan barang dagangannya menuju pasar. Tetapi waktu itu pemandangan nya lain dari biasanya. Ketika Saya terbangun dari pagi itu sekitar Pukul Lima suara rintik-rintik hujan abu sudah mulai terdengar. Nampaknya ayam jago harus berkokok lebih lama, atau waktu subuh seperti diperpanjang oleh Tuhan. Sampai dengan pukul tujuh pagi terasa tak lebih dari waktu subuh pada hari-hari biasa. Aktivitas pun terganggu.

Tak pernah terbayangkan sebelumnya suasana gelap, dengan pemandangan halaman dan sekitar rumah putih dan putih. Pemandangan tersebut menyerupai ketika melihat film dengan latar bersalju. Mulai dari atap yang terlihat putih, pohon pisang dan pohon lainnya daun nya melengkung kebawah dan tangkainya hampir putus, jalan depan rumah yang ditutupi debu dan seketika debu tersebut berterbangan ketika kendaraan melewatinya yang seolah seperti acara  di televisi yang menabur tepung kepada salah seorang yang sedang berulang tahun. Mulai waktu itu adalah "hari-hari tanpa abu". Untuk pergi ke kota kecamatan harus mengenakan mantel agar badan tidak begitu banyak terkena abu.










Kamis, 02 Januari 2014

Pengusahaan Madu Hutan

Hasil hutan bukan kayu (HHBK) merupakan komoditas yang penting terutama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan. Luas hutan Indonesia yang begitu besar memiliki potensi pengembangan HHBK. Masih banyak jumlah penduduk miskin disekitar hutan akan mengancam kemberadaan hutan itu sendiri baik sebagai fungsi lindung maupun fungsi konservasi.

Kementerian Kehutanan telah menetapkan sebanyak 558 jenis HHBK, dimana dari semua HHBK yang  ada, ada lima yang menjadi unggulan yaitu bambu, sutera alam, lebah madu, gaharu dan rotan. Penetapan tersebut berdasarkan ekonomi, biofisik dan lingkungan, kelembagaan, sosial, dan teknologi. Salah satu HHBK unggulan tersebut yaitu madu. Madu merupakan HHBK yang dihasilkan di hutan-hutan di Indonesia


Hutan sebagai sumberdaya hayati dimana lebah Apis Dorsata membangun sarang dan membuat madu


Masyarakat sekitar hutan dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut dengan mengambil madu
Begitu besarnya permintaan madu menjadi peluang bagi pengusahaan madu khususnya madu hutan. Sekarang ini antara permintaan tidak sebanding dengan penawaran. Indonesia masih kekurangan stok madu yang begitau besar. Masyarakat menjadikan madu karena manfaat antara lain sebagai bahan pangan, dan obat. Peluang bisnis yang begitu besar dalam pengusahaan madu mendorong beberapa kalangan yang sudah malang melintang di dunia permaduan Indonesia membentuk wadah dalam asosiasi. Tentunya hal tersebut akan menjadikan pengusahaan madu menjadi usaha yang dikelola dengan kebersamaan diantara para anggotanya.

Madu yang telah di panen oleh petani dari dalam hutan
Untuk mendapatkan madu dengan kualitas yang baik maka dilakukan pengolahan. Hal yang dilakukan dalam pengolahan misalnya penyaringan, dan kemudian memasukan madu kedalam wadah yang bagus sehingga akan mudah untuk menarik konsumen.

Madu ditampung oleh pengepul yang dibeli dari petani


Hasil madu hutan yang diolah untuk dijual ke kota-kota besar
Harga madu bervariasi sesuai musim. Saat musim madu, harga cenderung turun. Sedangkan saat madu langka harga cenderung untuk naik. Pada saat harga naik petani merasakan manfaat dari usaha yang telah mereka lakukan. Perjuangan mencari madu merupakan perjuangan hidup dan  mati. Betapa tidak, untuk pergi kedalam hutan seorang petani madu harus berjuang sekuat tenaga melawan maut yang menantang didalam hutan. Mulai dari banyaknya hewan buas, medan yang ekstrim sampai dengan resiko jatuh dari pohon. Untuk itu kita tidak ada salahnya  untuk membeli madu hutan dengan harga yang pantas




Selasa, 03 Desember 2013

Surga Kecil


Tanah Air
By: Ibu Soed
Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Disanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuharga


Jika Kita menghayati lagu yang diciptakan Ibu Sud dengan baik maka akan ada rasa gejolak dari dalam hati untuk mensyukuri karena Kita telah memiliki tempat yang nyaman untuk ditinggali yakni bumi nusantara. Namun apabila lirik lagu tersebut dirubah menjadi sebagai berikut

Rumah ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Rumah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Disanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Rumah ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Rumah ku yang kucintai
Engkau kuhargai


Jika kata "tanah air" diganti dengan kata "rumah" maka akan teringat rumah di kampung yang tidak akan pernah dilupakan. Dari dulu sampai sekarang dan yang akan datang akan tetap terkenang. Tidak akan mungkin untuk melupakan. Suka duka dan perasaan campur aduk yang pernah dirasakan di rumah merupakan kenangan yang teramat indah dalam hidup. Dari sana kita mulai dididik sampai tumbuh besar dan memiliki karakter yang berbeda dengan manusia yang lain. Tidak ada yang akan mampu melakukan pekerjaan besar tersebut kecuali keluarga. Walaupun gubuk kecil yang tidak ada apa-apanya dengan rumah para orang kaya, tetapi ia menjadi penghangat saat kita butuh kehangatan dalam keluarga. Tak perlu bermewah-mewah, tak perlu penghangat elektrik saat mandi dan tidak perlu penyejuk freon, rumahku sendiri sudah bagaikan surga yang selalu menyejukan dalam hati.
Kamar hotel yang nyaman
Walaupun sudah banyak nama tempat yang aku baca saat naik kendaraan diatas aspal, tidak ada yang aku ingat secara baik-baik nama tempat tersebut. Ia kalah dengan ketenaran sebuah gubuk kecil didekat jalan raya kecil Kutowinangun-Pencil dan disebelahnya ada sekolah yang tidak terkenal yang bernama Madrasah Ibtidahiyah Tanjungsari. Namun dari sanalah mengenal harapan. Mungkin harapan tidak akan lahir dari keluarga yang lain. 



Meja didalam hotel


Disinilah kita akan merasa nyaman dan tenteram. Kita tidak bisa mendapatkan nyaman dan tenteram kapan dan dimana saja. Namun, Ia hanya bisa didapatkan didalam sebuah rumah mungil. Dan Ia akan selalu terkenang. Jangan coba untuk melupakan, tapi cobalah rasakan.


Makan Bersama di Lombok Namanya Begibung

     Halo, teman-teman! Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya yang pernah mendapat undangan makan dari teman dalam rangka maulid nabi. A...

Populer, Sist/Broo